Seseorang yang meterialistis menempatkan harta sebagai pusat kehidupannya; seseorang yang gila hormat menempatkan hormat sebagai pusat kehidupannya; seseorang yang terobsesi menjadi terkenal menempatkan popularitas sebagai pusat kehidupannya; seseorang yang mendewakan gelar akademis menempatkan pendidikan sebagai pusat kehidupannya; seorang yang beragama menempatkan hukum dan ritual sebagai pusat kehidupannya. Hal terakhir inilah yang akan menjadi pusat renungan kita.
Manakala kita menjadi umat pilihan, maka kita harus terus belajar menempatkan Tuhan sebagai pusat kehidupannya. Pusat disini sama artinya dengan fokus, tujuan, arti makna atau nilai. Menempatkan Tuhan sebagai pusat kehidupan berarti menjadikanNya sebagai fokus hidup, tujuan, arti dan nilai kehidupan ini. Tanpa Tuhan, hidup ini tidak bertujuan, tidak berarti dan tidak bermakna.
Bila kita menjadikan Tuhan sebagai pusat kahidupan, kita tidak memiliki tujuan lain dalam seluruh kegiatan hidupkita, kecuali untuk kemuliaan Tuhan. (1 Kor 10:31). Kita tidak akan merasa rendah diri hanya karena masalah penampilan, kekayaan, gelar, pangkat atau apapun. Kita tetap akan merasa bernilai dan berharga karena dikasihi Tuhan sebagai arti dan nilai kehidupan.
Menempatkan Tuhan sebagai pusat kehidupan juga berarti kita sadar bahwa hidup kita ini hanya untuk memuaskan hati Tuhan dan melakukan kehendakNya semata-mata. Sesungguhnya inilah tuan Tuhan menciptakan manusia.
Orang yang menjadikan Tuhan sebagai pusat kehidupannya akan berkata seperti Tuhan Yesus berkata “makananKu ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya.” (Yoh 4:34). Inilah yang namanya hidup bagi Tuhan; intinya adalahberusaha mengerti kehendak Tuhan dan melakukan kehendakNya itu. Hidup seperti ini adalah kehidupan seorang yang kehilangan nyawanya (Mat 10:39). Kata “nyawa” dalam teks ini yang lebih tepat ditejermahkan jiwa. Dalam jiwa ada pikiran, perasaan dan kehendak. Jadi orang berpusat kepada Tuhan tidak memiliki keinginan apapun dalam hidup ini kecuali melakukan kehendak Bapa. Segala sesuatu yang diingini dan dilakukannya untuk kepentingan Tuhan semata-mata. Tidak ada orang yang lebih kaya dari orang-orang seperti ini, karena merak mengumpulkan hartanya di surga.
0 komentar:
Posting Komentar
God Bless You