Betapa menakutkan kalimat ini: “Sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati“. (Kejadian 2:13). Kalimat ini diucapkan Allah sebagai usaha pencegahaan, agar manusia tidak melanggar laranganNya. Tetapi manusia mengabaikan peringatan itu, sehingga manusia mengalami kematian. Sebagai akibatnya, tidak ada hal yang lebih dasyat dari pada kematian. Didalamnya manusia terkubur didalam kegelapan abadi dan terpisah dari Allah selama-lamanya.

Tanpa kelahiran kembali tersebut tidak mungkin kita mendapatkan hidup yang penuh pengharapan.
Dalam teks ini “Dilahirkan kembali” aslinya ditulis “anagenao” yang sama artinya dengan dilahirkan dari atas. Kalau dari kelahiran manusia pada umumnya, sang janin haus mengkonsumsi nutrisi dari ibunya, tidak perlu berbuat apa-apa lagi, ia hanya menerima proses pertumbuhan dalam rahim itu dan pada saat akan lahir. Sebagai warga kerajaan Surga yang dibebaskan dari maut, kita juga harus mengkonsumsi nitrisi yang cukup, yaitu Firman Allah yang murni, oleh Firman itulah kita akan dilahirkan kembali. (1 Petrus 1:23) tetapi nutrisi itu – Firman - harus dengan sengaja kita cari, tidak bisa kita pasif dan menerima apa saja yang docekoki, karena belum tentu itu nutrisi, bisa jadi itu racun. Bukannya lahir baru malah mati sebelum lahir.
Berarti kelahiran baru tidak terjadi secara mistis atau ajaib, seakan-akan dengan mengucapkan kalimat syahadat “Aku percaya bahwa Yesus adalah Tuhan”. Orang sudah mengalami kelahiran baru. Percaya itu bukan hanya sekedar aktivitas mental atau pengakuan akali, melainkan tindakan konkret yang mengantar sesorang dari kebangkitan. Percaya ditunjukan dengan terus menerus mendengarkan Firman dan mengenakannya secara konkret. Proses ini akan membuat seseorang mengalami kelahiran baru. Kelahiran baru adalah kebangkitan bersama Kristus, memilik paradigma berpikir yang berbeda sekali dengan dunia. Itu menyangkut tujuan dan sikap terhadap segala hal dalam hidup ini. Dalam hal seseorang ini barulah menjadi manusia lain, sebab ia sudah dilahirkan kembali.
0 komentar:
Posting Komentar
God Bless You