Baru Dapat Petanya

Treasure Map

           Ada sebuah kecemasan dalam hati penulis mengenai kenyataan keadaan jemaat Tuhan hari-hari ini. Mereka yakin sudah menjadi umat pilihan yang berada di jalan yang benar, padahal belum tentu keadaannya demikian. Banyak dari mereka sesungguhya bagai domba yang sesat, tidak tahu jalan yang harus ditempuhnya. Seperti anak-anak yang tersesat tapi tidak tahu jalan ulang kerumah. Perjalanan orang Kristen yang benar artinya perjalanan kehidupan untuk memiliki karakter pangeran-pangeran Kerajaan Allah. Orang yang pilang ke Rumah Bapa adalah yang berwatak Allah Bapa. Itulah sebabnya kekristenan bukan agama, melainkan jalan hidup. Dikatakan secara ekstrem bukan agama, maksudnya agar kita bisa mengetahui bahwa Kekristenan tidak memiliki unsur-unsur seperti agama pada umumnya. Dalam kekristenan yang penting adalah proses menjadi anak-anak Allah. (Yoh 1:12-13).

        Karena banyak orang Kristen sekedar menjadikan Kekristenan sebagai agama, tidak heran jika banyak dari mereka yang menjadi Kristen dan rajin beribadah ke gereja namun belum terjamin ia sudah menemukan kembali jalan pulangnya. Banyak dari mereka beranggapan, kalau sudah mengenal Kristus dan mengatakan percaya padaNya, otomatis mereka sudah menemukan jalannya. Ibarat orang sedang bepergian namun tidak tahu arah dan jalannya, mengenal Kristus sebetulnya baru disebut sebagai mengenal petanya. Tuhan Yesuslah petanya. Kalau orang musafir menemukan peta perjalanan menuju tempat yang dituju, belum berarti ia sudah sampai tujuannya sebab peta itu tidak otomatis membawanya kesana.

     Dengan mengatakan hal ini sama sekali kita tidak meremahkan nilai Tuhan Yesus atau sekedar menyamakanNya dengan peta. Justru kita sedang meninggikan dan menghargai karyaNya, sebab untuk bisa menjadi peta Kehidupan keselamatan manusia, Ia harus nergumul hebat, Ia harus mengosongkan dirinya, Ia harus menjadi manusia dan bertumbuh seperti manusia lain, dalam segala hal Ia disamakan dengan manusia. Ia harus memikul salib dan menanggung dosa manusia dan memenangkan pergumulan untuk taat tanpa syarat kepada Bapa. Dengan keberhasilanNya Ia menjadi Pokok Keselamat bagi mereka yang mau taat. Jadi yang perlu ditaati adalah cara hidup yang telah dijalani oleh Tuhan Yesus, atau mengikuti dengan taat apa yang juga telah dijalani oleh Tuhan Yesus. Dengan menaatinNya kita tidak hanya menyakini peta itu benar, tapi menjalaninya.